Monday, March 24, 2008

Tinggalkan sifat Dinosaurus jadilah jerapah

Kalau kamu ditanya siapakah yang lebih besar Jerapah atau Dinosaurus, apa jawaban kamu ? kamu pasti akan menjawab “Dinosaurus” kan karena siapaun tahu bahwa Dinosaurus adalah mahkluk purbakala yang mempunyai badan super besar, makannya banyak tetapi gerakannya lamban. Bahkan mungkin timbul pertanyaan dalam diri kamu ngapain harus membandingkan antara jerapah dengan Dinosaurus, anak kecil aja pasti tahu kalo Dinosaurus pesti lebih besar.

Sekarang kalau pertanyaannya, siapakah yang lebih kuat antara Jerapah dengan Dinosaurus ? sebentar dulu, kalau kuat dalam arti fisik mungkin jawabannya adalah Dinosaurus, tetapi jika kuat yang dimaksud adalah bahwa keberadaannya samapi sekarang “tidak punah” maka jawabannya adalah jerapah, kok bisa ? Cobalah kamu kekebon binatang atau kebon raya, kamu tidak akan pernah menemukan makhluk yang namanya Dinosaurus, yang ada disana hanya fosil-fosilnya itupun tidak lengkap, foto-foto dan replikanya saja yang mungkin masih bisa kamu nikmati. Tetapi menemukan Jerapah bukannlah hal yang sulit, dari jauh sudah kelihatan karena lehernya yang super panjang yang dengan mudah menjangkau daun-daun muda dipucuk-pucuk pepohonan.

Dinosaurus memang merupakan jenis binatang yang sangat kuat, jika dibandingkan dengan Jerapah ukurannya bisa jadi ada 10 kalinya. Sebagian ada yang Herbivora, serta karnivora bahkan ada beberapa diantaranya yang omnivora, tak jarang untuk jenis-jenis tertentu yang mempunyai sifat kanibal yaitu dengan saling memangsa apabila dalam keadaan tertentu atau sangat terdesak. Keadaan tertentu ini maksudnya apabila populasinya terlalu banyak sedangkan makanan sulit ditemukan atau apabila ada diantaranya yang sakit atau terluka. Meski termasuk binatang yang sangat kuat dan besar tetapi Dinosaurus termasuk binatang yang lambat berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungannya.

Sedangkan Jerapah adalah binatang pemakan rumput, dedaunan, serta beberapa bagian dari tumbuhan atau herbivora. Konon kalau dilihat dari silsilahnya sesuai teori evolusi sebenarnya dahulu jerapah adalah sama dengan binatang lainnya yang mempunyai leher yang pendek, namun ketika jumlah makanan yang berkurang karena populasinya yang semakin banyak sehingga daun-daun yang harus dijangkaunya semakin sedikit dan semakin tinggi maka lambat laun leher dari jerapah tersebut menjadi semakin tinggi sesuai dengan ketinggian daun-daun dan pohon-pohon yang menjadi makanannya.

Jerapah dan Dinosaurus keduanya merupakan mahkluk hidup yang ada dialam bebas, keduanya sama-sama pernah mengalami perubahan iklim, cuaca, lingkungan serta perubahan alam lainnya, tetapi kenapa sekarang yang ditemui hanya Jerapah saja ? kemanakah perginya Dinosaurus ? makanya kalau kamu bilang Jerapah lebih kuat tidak salah dong, jerapah gitu lo !

--------------------------------------***------------------------------------------

Apa yang menarik dari kisah Jerapah dan Dinosaurus tersebut ? ternyata alam telah memberikan pelajaran kepada kita sekalian bahwa yang besar dan kuat tidak selalu bertahan dan menjadi pemenang, meskipun badannya tidak sebesar Dinosaurus tetapi jerapah telah mampu membutkikan eksistensinya untuk tidak kalah dan punah ditengah perubahan alam yang serba tidak menentu.

Mengapa Dinosaurus Bisa Punah serta sebaliknya Jerapah Tidak ? jawabannya adalah pasti hanya mahkluk hidup yang bisa beradaptasi saja yang mampu bertahan, kuat dan besar bukanlah jaminan bahwa mahkluk hidup tidak punah. Masih banyak contoh hewan-hewan besar dan kuat seperti misalnya macan India, macan jawa atau badak bercula satu yang sekarang sudah bisa dikatakan “punah atau hampir punah”. Jadi apagunanya badan besar dan kuat kalau tidak mampu beradaptasi dengan perubahan alam sekitarnya.

Manusia juga merupakan mahkluk hidup yang mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat bagus, tak kurang dari perkembangan prasejarah sejak jaman manusia batu sampai sekarang jaman yang serba canggih dan computerize telah menunjukkan bahwa manusia telah beradaptasi dengan baik. Kunci dari semua itu adalah berubah (adaptasi), dengan menggunakan akal pikirannya manusia mulai dari jaman purba selalu melakukan perubahan-perubahan dalam mengantisipasi perubahan alam semesta sehingga seperti yang kamu lihat eksistensi manusia terus menerus ada sampai sekarang ini.

Segala sesuatu dialam ini, dilingkungan sekitar kamu pasti mengalami perubahan. Ada yang perubahannya lambat (evolusi), merambat, pelan tetapi hasilnya pasti yang bahkan kita tidak pernah sadar kalau saja kita tidak pernah membandingkan keadaan awal dan akhirnya contohnya adalah perubahan posisi pantai yang berubah secara perlahan karena proses abrasi. Tetapi ada juga perubahan yang sangat cepat sekali (revolusi), serentak, tiba-tiba dengan akibat yang sangat luar biasa bahkan terkadang manusia terlambat mengatisipasinya, mungkin masih jelas bagaimana Tsunami menggungcang masyarakat Aceh yang seakan belum sadar apa yang sedang menimpa mereka. Ketiadaan system peringatan dini serta pengetahuan yang memadai tentang bahaya Tsunami membuat sebagian besar rakyat Aceh tidak siap dengan apa yang terjadi.

Perubahan terjadi juga disekitar kamu, cara makan, cara bicara, jenis makanan, alat yang digunakan, selera, tehknlogi hampir semuanya berubah. Jika lingkungan kamu saja sudah berubah bisa dibayangkan jika kamu tidaka mau berubah tetap bersikukuh dengan apa yang biasa kamu lakukan selama ini, cobalah jawab beberapa pertanyaan ini

“Apakah kamu mengannggap segala sesuatunya stabil?”

‘Apakah kamu merasa senang berada di zona Aman?’

‘Apakah kamu belum siap menghadapi tangtangan ?”

“Apakah kamu cukup puas dengan semua yang kamu peroleh?”

Jika jawaban dari pertanyaan tersebut “ya” maka kamu merupakan bagian dari orang-orang yang tidak suka perubahan. Kamu sudah merasa cukup nyaman dengan apa yang sudah kamu peroleh selama ini, padahal bisa jadi banyak orang lain yang bisa memperoleh jauh lebih banyak dari yang kamu dapat. Demikian juga kamu sudah merasa aman dengan apa yang rasakan selama ini, padahal segala sesuatu diluar kamu bisa berubah. Mungkin saja kekayaan orang tua kamu yang kamu bangga-banggakan, bukankah itu juga akan berubah., kaya bisa jadi miskin, Atau mungkin jabatan orang tua kamu yang mungkin Presiden, Gubernur, Bupati bahkan sampai lurah, tetapi bukankah Jabatan itu juga mengenal masa akhir atau pensiun.

Setiap kamu punya pilihan untuk menjadi Jerapah ataukah Dinosaurus ? Menjadi Dinosaurus berarti kamu sudah merasa nyaman dengan apa yang kamu terima selama ini, merasa cukup puas dengan segala hasil yang kamu capai, namun kamu mesti juga sadari bahwa kenyaman dan kepuasan itu adalah hal yang semu belaka, kamu akan menjadi makhluk yang paling kuat dan besar seperti “Dinosaurus” tetapi kalah dan punah duluan.

Sebaliknya jika kamu menjadi Jerapah, maka kamu harus menyiapkan diri untuk melakukan perubahan-perubahan, mulai menjadi manusia-manusia yang berkontribusi terhadap perubahan disekitarnya, jadilah kamu agen-agen perubahan dalam diri kamu, dalam keluarga kamu, dalam lingkungan dan sahabat-sahabat kamu, dalam organisasi-organisasi kamu. Tinggalkanlah sifat-sifat dinosaurus dalam diri kamu segeralah menjadi jerapah-jerapah yang siap menyongsong perubahan.

No comments: