Wednesday, June 13, 2007

Memelihara hasrat ingin tahu


Suatu sore seorang bocah kecil sebut saja Dita, tubuhnya gemuk bulat dengan pipi tembem rambut dipotong poni datang bersama mamanya masuk kerumah koleksi "ABI".
Sementara mamanya sibuk memilih milih kalung yang cocok untuk keperluan "kondangan", Dita juga tak mau kalah sibuk juga memilih cincin yang cocok untuk dirinya.
" Mama yang ini bagus enggak ma?"
" Bagus, tapi kebesaran, adik cari yang agak kecil ya!"
" Emangnya tidak bisa dikecilin ya ma?"
" Enggak sayang, itu kan dari plasti dan ukurannya pas!"
" Emang kalau dari dari palstik tidak bisa dikecilin ma, kok punya kakak Vera bisa tuh ma?"
" Itu design nya beda sayang!"
" Design itu apa sih ma?
Anak-anak SMA Caraka yang mendegarnya senyum-senyum, antara geli dan kagum. Memang sepertinya sedikit bawel tapi namanya anak-anak, selalu saja ingin tahu.
Baik enggak sih selalu ingin tahu itu ?
Jawabnya , Tergantung !
Selama ingin tahu itu bersifat positif maka ia akan sangat bernilai dan menjadi bekal yang cukup baik bagi perkembangan anak-anak. Apalagi jika keingin tahuan itu bisa disalurkan kepada hal-hal yang bersifat memajukan perkembangan moral dan psikis remaja. Sebailknya jika keingin tahuan itu hanya kepada hal-hal yang negatif serta tidak adanya filter yang cukup untuk menyaringnya maka bisa saja hal itu menjadi bumerang bagi perkembangan remaja. Pada banya contoh sering terjadi remaja yang bersikap usil, sok tahu dan sok mengerti serta menjadi peng"gosip" number one bisa jadi disebabkan oleh hal ini.
Menyikapi hal ini maka kita harus pandai-pandai mengarahkan hasrat ingin tahu kita sehingga menjadi hal yang positif kelak kemudian hari.

Read More......